Minggu, 19 Oktober 2014

Komitmen Untuk Tetap Menulis


                Menulis adalah suatu kegiatan merangkai huruf dan menjelmanya menjadi sebuah rangkaian kata. Dengan menulis seseorang bisa mendeskripsikan masalahnya yang mungkin mungkin tidak bisa diceritakan kepada orang lain. Menulis juga dapat digunakan untuk menuangkan ide-ide kreatif yang tertumpuk di otak kita . Banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan dari kegiatan menulis, baik secara fisik maupun rohani.  Namun, pada sejatinya manfaat itu bisa dirasakan tergantung pada tujuan seseorang menulis. Jika  tujuan seseorang menulis hanya untuk mendapatkan honor atau imbalan, maka manfaat yang akan dirasakan yaitu mendapat sejumlah uang, tetapi jika tujuan seseorang menulis adalah hanya sekedar untuk hobi, maka jelas manfaat yang bisa dirasakan adalah kepuasan batin. Begitu pula sebaliknya dengan saya,  awalnya tujuan saya menulis hanya  untuk sekedar  mengisi waktu luang saja, namun seiring bergulirnya waktu tujuan saya menulis tidak lagi hanya sekedar untuk mengisi waktu, melainkan untuk mewujudkan mimpi saya. Tujuan ini membuat saya termotivasi untuk giat dalam mengikuti berbagai lomba yang berhubungan dengan merangkai kata, namun kendala yang sering saya hadapi ketika mengikuti lomba menulis adalah menghadapi rasa malas saya ketika hendak ingin menulis. Rasa malas tersebut datang secara tiba-tiba tanpa saya tahu penyebabnya apa, namun mengingat menjadi penulis adalah impian saya, rasa malas itu perlahan mulai terkikis dan saya berkomitmen untuk tetap menulis sekalipun saya mengalami kegagalan berulangkali. Saya yakin kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, justru dari kegagalan lah kita banyak belajar. Sebagai contoh, banyak penulis-penulis best seller berawal  dari kegagalan. Misalnya saja yang paling fenomenal adalah serial novel Harry Potter karya JK Rowling. Novel Harry Potter yang saat ini menjadi salah satu novel sepanjang masa pernah ditolak oleh 14 penerbit yang berbeda, namun semangat Rowling tak pernah padam, ia terus berusaha mengirimkan  naskahnya ke berbagai penerbit hingga pada akhirnya novel Harry Potter menjadi buku paling laris dan menjadikan Rowling kaya raya. Tidak hanya Rowling yang berawal dari kegagalan, penulis lainnya yang juga fenomenal  seperti Kathryn Stockett dengan novelnya yang berjudul The Help pernah sempat ditolak hingga 60 kali, sebelum akhirnya diterbitkan dan menjadi best seller.
                Dari kisah penolakan yang dialami oleh dua penulis sukses diatas, jelaslah bahwa menulis membutuhkan sebuah komitmen. Arti dari komitmen sendiri ialah kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi, serta kemauan untuk menyerahkan seluruh usaha dalam melaksankan tugas. Jadi, bila ingin tulisan atau karya kita diterbitkan dan menjadi sebuah buku best seller, yang perlu kita lakukan hanyalah berkomitmen untuk tetap menulis, dan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tetp berkomitmen menulis yaitu dengan cara menerbitkan tulisan kita secara self publishing. Salah satu penerbit indie yang mau menerbitkan tulisan-tulisan kita adalah penulis Rasibook yang  dapat diakses melalui http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html
                Ingatlah bahwa sebuah mimpi akan hanya menjadi bunga tidur bila kita tidak berusaha untuk mewujudkannya . Kejarlah mimpimu walau perjalanan untuk menuju mimpi itu sangat melelahkan, namun percayalah bahwa kelak kita akan sampai pada tujuan tersebut. Semua hanya butuh waktu, karena yang perlu kamu lakukan hanyalah berani untuk memulai dan yakinlah bahwa mimpi yang kita perjuangkan tidak akan pernah sia-sia.

Di ikutkan dalam lomba artikel rasibook
Info lebih lanjut klik disini :