Entah datangnya darimana, aku pun tak tahu. Ataukah hanya
berlandaskan ketampanan wajahmu, aku pun juga tak begitu paham, tapi yang jelas
perasaan itu datang tanpa permisi dan tumbuh dengan sangat cepat. Kusadari
perasaan ini perlahan mulai meruntuhkan bagian angkuh dari diriku dan mulai
mencoba tuk menyentuh bagian kosong di hati ini. Entah mengapa segala tentangmu
perlahan mulai menggerogoti sebagian dari otakku, pesonamu benar-benar bagai
virus yang terus membius otakku. Bahkan kini namamu mulai hadir dalam setiap
doaku.
Kalau boleh jujur, struktur wajahmu memang benar-benar
kukagumi. Mulai dari alismu yang tebal, hidungmu yang mancung, merahnya bibirmu,
sorot matamu yang tajam, dan semua dari wajahmu itu bisa dikatakan hampir
mendekati kata sempurna. Berlebihan kah aku, bila ku deskripsikan wajahmu
seperti itu? Kurasa tidak, aku sangat yakin gadis lain di luar sana akan
berpendapat sama denganku bila kutanya mengenai wajahmu. Ah... asal kau tahu saja betapa seringnya aku
menyanjungimu, mengagumi serta memujimu, dan tentunya kau tak kan pernah tau
tentang itu.
Ah.. Seringkali aku bertanya apakah wanita sebiasa diriku
bisa bersanding dengan pria seperti dirimu, paling tidak hanya untuk
sekedar berbincang saja. Ah, nampaknya
itu hanya sebatas angan. Iya kau dengan aku hanyalah bunga tidur yang menemani
tidur lelapku
Dalam dinginnya malam ku tulis ini untukmu, dan ku
persembahkan untaian kata ini hanya untukmu, untuk pujaan hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar