Sabtu, 01 November 2014

Pujaan Hatiku



            Entah datangnya darimana, aku pun tak tahu. Ataukah hanya berlandaskan ketampanan wajahmu, aku pun juga tak begitu paham, tapi yang jelas perasaan itu datang tanpa permisi dan tumbuh dengan sangat cepat. Kusadari perasaan ini perlahan mulai meruntuhkan bagian angkuh dari diriku dan mulai mencoba tuk menyentuh bagian kosong di hati ini. Entah mengapa segala tentangmu perlahan mulai menggerogoti sebagian dari otakku, pesonamu benar-benar bagai virus yang terus membius otakku. Bahkan kini namamu mulai hadir dalam setiap doaku.

            Kalau boleh jujur, struktur wajahmu memang benar-benar kukagumi. Mulai dari alismu yang tebal, hidungmu yang mancung, merahnya bibirmu, sorot matamu yang tajam, dan semua dari wajahmu itu bisa dikatakan hampir mendekati kata sempurna. Berlebihan kah aku, bila ku deskripsikan wajahmu seperti itu? Kurasa tidak, aku sangat yakin gadis lain di luar sana akan berpendapat sama denganku bila kutanya mengenai wajahmu.  Ah... asal kau tahu saja betapa seringnya aku menyanjungimu, mengagumi serta memujimu, dan tentunya kau tak kan pernah tau tentang itu.

            Ah.. Seringkali aku bertanya apakah wanita sebiasa diriku bisa bersanding dengan pria seperti dirimu, paling tidak hanya untuk sekedar  berbincang saja. Ah, nampaknya itu hanya sebatas angan. Iya kau dengan aku hanyalah bunga tidur yang menemani tidur lelapku


            Dalam dinginnya malam ku tulis ini untukmu, dan ku persembahkan untaian kata ini hanya untukmu, untuk pujaan hatiku.

Tidak ada komentar: